BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Berceramah
merupakan tugas utama seorang Dharmaduta. Berceramah juga merupakan metode
seorang Dharmaduta untuk dapat menyampaikan kotbah Sang Buddha kepada
masyarakat. Ceramah menjadi salah satu kebutuhan batin bagi umat Buddha.
Memberikan ceramah Dhamm atau Dhammadesana adalah hal yang tidak akan pernah
dapat dipungkiri bagi seorang Dharmaduta. Bagi umat Buddha, kehadiran seorang
dharmaduta merupakan sosok yang sangat penting dan dianggap dapat mengajarkan
kembali ajaran Buddha kepada masyarakat. Dengan hadirnya para Dharmaduta,
diharapkan dapat mendorong semangat para umat Buddha untuk dapat mempelajari
dan mempraktikkan ajaran Buddha.
Kehadiran
seorang Dharmaduta sangat dibutuhkan bagi umat Buddha, karena masih kurangnya
jumlah anggota Sangha untuk dapat memenuhi kebutuhan batin para umat Buddha.
Belakangan ini banyak sekali permasalahan yang ditimbulkan oleh ilmu
pengetahuan. Banyak opini yang mengungkapkan bahwa agama akan hilang dan
digantikan oleh ilmu pengetahuan. Dengan kemajuan zaman yang sudah sangat pesat
ini, sangat sedikit sekali orang yang mau menjadi seorang Dharmaduta dan
memberikan ceramah atau Dhammadesana kepada umat Buddha. Dalam hal ini
perkembangan ilmu pengetahuan seharusnya juga dibarengi dengan perkembngan
batin. Dengan kata lain seorang Dharmaduta sangat berkaitan erat dengan
perkembangan batin umat Buddha sebagai pengganti anggota Sangha untuk
memberikan ceramah atau Dhammadesana.
Umat
Buddha merupakan salah satu sasaran para Dharmaduta untuk dapat menyampaikan
ajaran Buddha Dhamma. Sebagai salah satu contoh, saat ini Agama Buddha sudah
berusia 3000 tahun lebih, untuk dapat bertahan selama 3000 tahun tidak terlepas
dari peran seorang Dharmaduta. Kedatangan Dharmduta mampu mendorong perkembangan
Agama Buddha. Para dharmaduta mempunyai peran yang sangat sangat mulia yaitu mengemban
dan mengabdi dalam menyebarkan agama Buddha.
Begitu pula juga usaha dari para umat Buddha itu sendiri untuk dapat
mempertahankannya. Dengan kata lain, dalam perkembangan Agama Buddha yang sudah
berusia 3000 tahun lebih ini tidak terlepas dari jasa para Dharmaduta yang
telah bersumbangsih memberikan kontribusi mereka untuk mempertahankannya.
Dilihat
dari perkembangan zaman saat ini, umat Buddha mengalami jumlah penurunan dari
waktu ke waktu. Data presentase umat Buddha di indonesia pada tahun 2006
menunjukkan data sebesar 0,8%
(http;//statistic.ptkpt.net/_a=agama-2&info1=a/). Dari data tersebut dapat
dikatakan bahwa umat Buddha hanya merupakan sebagian kecil dari jumlah penduduk
apabila dibandingkan dengan agama-agama lain di Indonesia. Jumlah umat Buddha
yang minoritas ini yang menjadikan ajaran agama Buddha semakin sulit untuk
berkembang. Hal ini berkaitan dengan sedikitnya jumlah Dharmaduta atau pembabar
ajaran Buddha yang ada. Dengan demikian, kualitas Dharmaduta dalam menyebarkan
ajaran Buddha juga semakin menurun. Inilah yang menjadi permasalahan signifikan
yang harus dicari solusi dan jalan keluarnya.
Dewasa
ini banyak sekali permasalahan yang sangat mengkhawatirkan bagi umat Buddha.
Salah satu contoh yang menjadi perhatian yaitu oleh kasus Buddha Bar yang
terjadi pada tahun 2009 lau. Kasus ini sangat menghebohkan warga Indonesia
khususnya umat Buddha. Lokasi Buddha Bar yang terletak di Jalan Teuku Umar
Jakarta ini dibuka pada bulan November 2008 dengan pengelolo PT Nireta Vista
Creative dan merupakan satu-satunya di Asia. Bar tersebut dikecam oleh berbagai
pihak khusunya umat Buddha karena menggunakan simbol Buddha untuk kegiatan komersial(http://internasional.compas.com/read/2009/08/03/11463533/kasus.buddha.bar.pelecehan.agama.dan.pelanggaran.usaha/).
Agama Buddha merasa sangat direndahkan dengan adanya Bar ini. Sebagai seorang
guru yang telah memberikan ajarannya, tidak seharusnya Buddha dijadikan simbol
untuk sebuah Bar.
Kehidupan
umat Buddha yang minoritas dewasa ini menjadi tantangan bagi seorang Dharmaduta
untuk dapat mewujudkan masyarakat yang terbina, mandiri dan berkualitas. Banyak
cara yang sudah dilakukan para tokoh buddhis untuk mewujudkan umat Buddha yang
berkualitas. Salah satu cara untuk mewujudkannya yaitu dengan mendatangkan para
Bhikku untuk memberikan ceramah Dhamma atau Dhammadesana kevihara. Akan tetapi
pembinaan umat dengan mendatangkan para Bhikku berceramah kevihara juga tidak
maksimal. Bhikku datang kevihara tidak bisa secara berkelanjutan karena
keterbatasan jumlah Sangha itu sendiri. Tidak dapat dipungkiri bahwa Sangha
berperan penting dalam pembinaan umat. Namun dengan keterbatasan anggota Sangha
kehadiran seorang Dharmadutalah sangat membantu untuk dapat memberikan
pengarahan umat baik secara mental maupun spiritual. Seorang Dharmaduta maupun
Sangha pada dasarnya memiliki tanggung jawab yang sama untuk dapat melakukan
pembinaan umat divihara.
Dharmaduta
menjadi salah satu komponen untuk dapat menambah semangat umat Buddha datang
kevihara. Selain itu, seorang Dharmaduta juga berkontribusi untuk dapat
memnyebar luaskan ajaran Buddha melalui metode ceramah mereka. Dharmaduta harus
mengubah cara pandang meraka untuk memberikan ceramah Dhamma atau
Dhammadesananya. Banyak sekali cara yang dapat dilakukan seorang Dharmaduta
untuk dapat mengubah pola pandang umat Buddha. Pertama, seorang Dharmaduta hendaknya
meberikan ceramah sesuai dengan kebutuhan para umat. Kedua, memberikan solusi
untuk dapat menyelesaikan permasalahan umat secara umum. Ketiga, menjaga
keutuhan dan keharmonisan para umat divihara dengan cara memberikan motivasi
pada setiap ceramahnya. Pemahaman semacam inilah yang dapat memberikan nilai
positif seorang Dharmaduta.
Tindakan
Dharmaduta dalam melaksanakan tugasnya untuk mempertahankan umat Buddha sangat
berkaitan erat dengan bagaimana kualitas seorang Dharmaduta melaksanakan tugas
mereka. Dalam konteks ini Udāyī Sutta
mampu meberikan solusi bagi seorang Dharmaduta untuk dapat melaksanakan tugas
mereka dan dapat diterima oleh umat secara baik. Udāyī Sutta berisi tentang bagaimana cara berkotbah atau berceramah
yang sesuai dan mampu diterima oleh para pendengarnya. Kekuatan dari Udāyī Sutta ini adalah mampu
meningkatkan kualitas berceramah seorang Dharmaduta. Terbukti bahwa para
Dharamaduta dizaman Sang Buddha membabarkan Dhamma dengan menggunakan metode
ini dengan jumlah Dharmaduta yang sedikit mampu menyebarluaskan ajaran hingga
bertahan sampai sekarang ini.
Seorang
Dharmaduta benar-benar mempunyai tugas berat menangani berbagai permasalahan
umat Buddha yang sangat kompleks. Meningkatkan kualitas berceramah merupakan
salah satu upaya untuk menangani permasalahan yang terjadi. Dengan kualitas
berceramah seorang Dharmaduta diharapkan umat Buddha akan lebih terbina secara
berkelanjutan. Melihat jumlah anggota Sangha yang sangat sedikit dibandingkan
umat Buddha itu sendiri, maka disinilah peran seorang Dharmaduta sangta
dibutuhkan. Dilihat dari berkurangnya jumlah umat Buddha saat ini, dikawatirkan
akan lebih banyak lagi umat Buddha yang beralih keagama lain akibat kurangnya
pembinaan umat Buddha itu sendiri. Melalui pembinaan keyakinan (Saddha) yang dilakukan seorang
Dharmaduta diharapkan juga mampu menciptakan pertumbuhan umat Buddha yang lebih
berkualitas.
Beranjak
dari permasalahan diatas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian kepada
para Dharmaduta dengan judul “Peranan Udāyī
Sutta Untuk Meningkatkan Kualitas Berceramah Dharmaduta di Vihara Buddha
Dipa Nugraha”. Adapun alas an pokok penulis mengangkat judul tersebut adalah:
1. Kurangnya ceramah sorang Dharmaduta yang
berkualitas.
2. Kurangnya pembinaan umat Buddha secara
berkelanjutan.
3. Permasalahan masih minimnya anggota Sangha untuk
memberikan pembinaan spiritual
kepada umat Buddha.
4. Masih kurangnya semangat umat Buddha untuk datang
kevihara akibat kualitas Dharmaduta dalam memberikan ceramah kepada umat.
5. Banyak umat Buddha yang pindah agama akibat
kurangnya pembinaan dari seorang Dharmaduta.
Manfaat umum yang diharapkan penulis dari penelitian ini
adalah untuk memberikan pengetahuan bagi para Dharmaduta tentang pentingnya Udāyī Sutta untuk dapat meningkatkan
kualitas berceramah seorang Dharmaduta. Serta dapat memberikan wawasan kepada
para Dharmaduta tentang bagaimana cara untuk dapat meningkatkan kualitas
berceramahnya. Selain itu, penulis juga berharap penelitian ini dapat berguna
bagi para umat Buddha utnuk menambah keyakinan mereka terhadap ajaran Buddha
itu sendiri. Dengan pemahaman pentingnya seorang Dharmaduta dalam berceramah
berpedoman terhadap Udāyī Sutta, maka
para Dharmaduta memahami bahwa Udāyī Sutta
mampu meningkatkan kualitas ceramah mereka. Dengan demikan, maka berbagai
permasalahan yang ditimbulkan akibat lemahnya kualitas berceramah seorang
Dharmaduta akan dapat teratasi dengan penelitian ini.
1.2
Identifikasi
Masalah
Peran
seorang Dharmaduta dalam melaksanakan tugasnya sangat berkaitan erat dengan
bagaimana kualitas mereka dalam melaksanakan tugasnya. Kualitas seorang
Dharmaduta dapat diukur melalui tingkat antusiasme para umat Buddha untuk dapat
menerima apa yang telah mereka ajarkan. Pada hal ini peranan Udāyī Sutta sangat berperan penting bagaimana seorang Dharmaduta
ini dapat terlihat baik dan buruknya kualitas berceramah mereka.
Para umat Buddha masih sangat membutuhkan seorang Dharmaduta karena
keterbatasan anggota Sangha untuk memeberikan pembinaan.
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasiakn
sebagai berikut:
1.
Kurangnya
ceramah sorang Dharmaduta yang berkualitas.
2.
Masih rendahnya kesadaran para
Dharmaduta untuk membina umat secara berkelanjutan.
3.
Masih minimnya
anggota Sangha untuk memberikan pembinaan
spiritualkepada umat Buddha.
4.
kurangnya
semangat umat Buddha untuk datang kevihara akibat kualitas Dharmaduta dalam
memberikan ceramah kepada umat.
5.
Banyak umat
Buddha yang pindah agama akibat kurangnya pembinaan dari seorang Dharmaduta.
1.3
Fokus
Penelitian
Berdasarjan
identifikasi masalah tersebut maka penulis memfokuskan masalah pada nomor 1
yaitu “Kurangnya ceramah
sorang Dharmaduta yang berkualitas”. Dengan terjawab masalah kurangnya ceramah
Dharmaduta yang berkualitas, maka permasalahan lainpun juga akan terjawab.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian diatas,
maka untuk memperjelas maksud dan tujuan penulisan, penulis merumuskan masalah
sesuai dengan fokus penelitian adalah sebagai berikut: “Bagaimana peranan Udāyī Sutta untuk dapat meningkatkan kualitas berceramah
khususnya bagi seorang Dharmaduta?”
1.5
Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mendapatkan
data mengenai peranan Udāyī Sutta untuk
meningkatkan kualitas berceramah Dharmaduta di Vihara Buddha Dipa Nugraha.
Selanjutnya penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas berceramah
para Dharmaduta dengan landasan Udāyī Sutta.
1.6
Kegunaan penelitian
Hasil
penelitian Mengenai Peranan Udāyī Sutta Untuk
Meningkatkan Kualitas Berceramah Dharmaduta di Vihara Buddha Dipa Nugraha diharapkan
dapat membrikan manfat atau kegunaan sebagai berikut:
1. Kegunaan
Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat memperkya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai Peranan Udāyī Sutta Untuk Meningkatkan Kualitas Berceramah Dharmaduta.
Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
masukan bagi mereka yang berminat untk melanjutkan penelitian ini dengan
mengambil penelitian yang berbeda dengan sampel yang lebih banyak.
2. Kegunaan
Praktis
Kegunan praktis dari
penelitin ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi
lembga sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Bnten penelitian
ini dapt melengkapi koleksi kepustakan yang belum ada sebelumnya
b. Bagi
dunia pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat dijadiakn referensi sehingga
dapat menambah pengetahuan peserta didik.
c. Bagi
para Dharmaduta diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengertian mengenai
pentingnya Udāyī
Sutta untuk dapat
meningkatkan kualitas berceramah.
d. Bagi
tokoh agama Buddha, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman untuk
menyebarluaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Udāyī Sutta
untuk meningkatkan kualitas berceramah bagi Dharmaduta pada khususnya.
e. Bagi
peneliti lain, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan informasi dalam
melakukan penelitian lebih lanjut tentang Peranan Udāyī Sutta Untuk Meningkatkan Kualitas Berceramah Dharmaduta.
0 komentar:
Posting Komentar