Jumat, 11 Juli 2014

BĀLAPAṆḌITA SUTTA (Orang Dungu dan Orang Bijak)

BĀLAPAṆḌITA SUTTA
(Orang Dungu dan Orang Bijak)
Oleh: Prayogo Pangestu

PEMBAHASAN
   Bālapaṇḍita Sutta disampaikan oleh Sang Buddha kepada para Bhikkhu berkenaan dengan orang dungu dan orang  bijak, di savatthi dihutan jeta, taman anathapindika. Pada saat itu Sang Buddha menjelaskan 5 poin penting yaitu; Orang Dungu, Neraka, Alam Binatang, Orang Bijak dan Surga.
1.            (ORANG DUNGU)
   Terdapat tiga ciri orang dungu yaitu memikirkan, mengucapkan, dan melakukan tindakan yang buruk. Setelah itu orang dungu mengalami rasa sakit dan kesedihan dengan tiga cara; ketika orang dungu duduk dalam suatu perkumpulan orang yang membahas masalah yang berhubungan dengan pelanggaran sila maka rang dungu akan merasa hal itu ada pada dirinya dan terlibat dan dilihat terlibat dengan hal itu. Inilah jenis rasa sakit dan kesedihan pertama. Ketika perampok ditangkap dan raja menyuruh untuk menyiksanya, dan orang dungu berfikir hal ini ada padaku dan dilihat terlibat dengan hal itu. Inilah jenis rasa sakit dan kesedihan kedua. Ketika orang dungu sedang istirahat, tindakan jahat melaluli pikiran ucapan dan mental  akan akan menyelimuti pikirannya. Inilah jenis rasa sakit dan kesedihan ketiga.
2.            (NERAKA)
   Begitu besar penderitaan di neraka sehinnga sungguh sulit menemukan perumpamaan penderitaan neraka. Setelah hal itu disampaikan Yang Terberkahi kemudian para Bhikkhu bertanya, bisakah diberikan suatu perumpamaan? Sang Buddha pun memberikan perumpamaan tentang seorang perampok yang ditangkap dan dibawa kepada raja dan diberi hukuman dengan dipukuli dipagi hari seratus tombak, kemudian disiang hari dengan seratus tombak dan juga disore hari dengan seratus tombak. Kemudian Yang Terberkahi mengambil batu kecil dan membandingkan dengan Himalaya, raja gunung. Demikian pula tidak ada artinya dipukul dengan tiga ratus tombak dibandingkan dengan penderitaan di neraka, itu bahkan tidak ada apa-apanya dan tidak bisa dibandingkan. Begitu besar penderitaan di alam neraka sehingga sulit memperoleh perumpamaan untuk penderitaan di neraka.
3.            (ALAM BINATANG)
   Ada binatang yang makan rumput; makan tinja; terlahir dan mati dalam kegelapan; terlahir dan mati dalam air; terlahir dan mati didalam kotoran; jika ada orang yang dulunya bersukacita dalam citarasa dan melakukan tindakan jahat maka setelah kematian akan muncul d ialam binatang yang rumput; makan tinja; terlahir dan mati dalam kegelapan; terlahir dan mati dalam air; terlahir dan mati didalam kotoran.
4.            (ORANG BIJAK)
   Ada tiga ciri orang bijak yaitu, selalu berfikir, berucap dan melakukan tindakan baik. Orang bijak mengalami  rasa senang dan gembira dengan tiga cara; jika orang bijak duduk dalam perkumpulan yang membahas tentang pelanggaran sila maka orang bijak berfikir hal ini tidak ada padaku dan aku tidak terlibat hal itu. Inilah jenis rasa senang pertama. ketika perampok disiksa dan orang bijak melihat berbagai macam siksaan dikenakan padanya, orang bijak berfikir karena hal ini tidak ada padaku dan aku tidak terlibat dalam hal itu. Inilah jenis rasa senang kedua. Ketika seorang bijak sedang beristirahat, maka tindakan baik akan menyelimuti pekirannya. Inilah jenis rasa senang ketiga.
5.            (SURGA)
   Begitu besar kebahagiaan dialam surga sehingga sangat sulit untuk menemukan perumpamaan kebahagiaan dialam neraka. Setelah Yang Terberkahi memberikan penjalasan tentang itu, lalu Yang Terberkahi memberikan perumpamaan tentang kebahagiaan surga, yaitu memberikan perumpamaan tujuh harta dan empat jenis keberhasilan yang dapat memberikan rasa senang dan kegembiraan. Tujuh harta; Harta roda yaitu harta yang menjelaskan tentang seorang raja diantara para raja dari seluruh penjuru dunia, dan selalu berputar dan dimana roda itu berhenti maka disitulah seorang raja dihormati oleh para penguasa tempat dimana roda itu berhenti. Dan bukan hanya disatu tempat tetapi dari seluruh penjuru raja ini dihormati oleh para raja lainnya.  Harta gajah yaitu seekor gajah dari bibit unggul yang elok berwarna putih yang mampu mrngantarkan raja pemutar roda mengelilingi seluruh bumi sampai ketepi samudera dan pulang tepat pada waktunya. Harta kuda yaitu seekor kuda putih dengan kepala hitam mengkilat yang mampu mrngantarkan raja pemutar roda mengelilingi seluruh bumi sampai ketepi samudera dan pulang tepat pada waktunya. Harta permata yaitu harta permata dari air murni dengan cahaya yang menyebar satu yojana penuh dan mampu menerangi kegelapan ketika malam hari. Harta perempuan yaitu harta yang muncul diahadapan raja pemutar roda dengan paras cantik, elok, dan anggun dan melampaui keelokan manusia. Harta perempuan selalu setia kepada raja pemutar roda. Harta pengurus yaitu seorang pengurus dengan mata dewa yang terlahir akibat perbuatan bajik yang dilakukan dimasa lampau yang selalu membuat raja pemutar roda menjadi puas dengan pelayanannya. Harta penasihat yaitu penasihat yang mampu membuat raja pemutar roda melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan tidak melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan.
   Empat jenis sukses; raja pemutar roda memiliki paras tampan, rupawan, anggun dan memiliki paras luar biasa melampaui manusia biasa. Inilah jenis sukses pertama. hidup dan bertahan lama melampaui manusia biasa. Inilah jenis sukses kedua. Terbebas dari penyakit dan penderitaan. Inilah jenis sukses ketiga. Disayangi dan disenangi oleh para brahmana dan perumah tangga. Inilah jenis sukses keempat.

   Rasa senang dan kebahagiaan yang dimiliki oleh raja pemutar roda karena memiliki tujuh harta dan empat jenis kesuksesan tidak ada artinya dibandingkan kebahagiaan surga. Inilah penyempurnaan lengkap dari kualitas orang bijak.

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com