BĀLAPAṆḌITA SUTTA
(Orang
Dungu dan Orang Bijak)
Oleh:
Prayogo Pangestu
PEMBAHASAN

1.
(ORANG
DUNGU)
Terdapat tiga ciri orang dungu yaitu memikirkan, mengucapkan, dan melakukan
tindakan yang buruk. Setelah itu orang dungu mengalami rasa sakit dan kesedihan
dengan tiga cara; ketika orang dungu duduk dalam suatu perkumpulan orang yang
membahas masalah yang berhubungan dengan pelanggaran sila maka rang dungu akan
merasa hal itu ada pada dirinya dan terlibat dan dilihat terlibat dengan hal
itu. Inilah jenis rasa sakit dan kesedihan pertama.
Ketika perampok ditangkap dan raja menyuruh untuk menyiksanya, dan orang dungu
berfikir hal ini ada padaku dan dilihat terlibat dengan hal itu. Inilah jenis
rasa sakit dan kesedihan kedua.
Ketika orang dungu sedang istirahat, tindakan jahat melaluli pikiran ucapan dan
mental akan akan menyelimuti pikirannya.
Inilah jenis rasa sakit dan kesedihan ketiga.
2.
(NERAKA)
Begitu besar penderitaan di neraka sehinnga sungguh sulit menemukan
perumpamaan penderitaan neraka. Setelah hal itu disampaikan Yang Terberkahi
kemudian para Bhikkhu bertanya, bisakah diberikan suatu perumpamaan? Sang
Buddha pun memberikan perumpamaan tentang seorang perampok yang ditangkap dan
dibawa kepada raja dan diberi hukuman dengan dipukuli dipagi hari seratus
tombak, kemudian disiang hari dengan seratus tombak dan juga disore hari dengan
seratus tombak. Kemudian Yang Terberkahi mengambil batu kecil dan membandingkan
dengan Himalaya, raja gunung. Demikian pula tidak ada artinya dipukul dengan
tiga ratus tombak dibandingkan dengan penderitaan di neraka, itu bahkan tidak
ada apa-apanya dan tidak bisa dibandingkan. Begitu besar penderitaan di alam
neraka sehingga sulit memperoleh perumpamaan untuk penderitaan di neraka.
3.
(ALAM
BINATANG)
Ada binatang yang makan rumput; makan tinja; terlahir dan mati dalam kegelapan; terlahir
dan mati dalam air; terlahir dan mati didalam kotoran; jika ada orang yang
dulunya bersukacita dalam citarasa dan melakukan tindakan jahat maka setelah
kematian akan muncul d ialam binatang yang rumput;
makan tinja; terlahir dan mati dalam kegelapan; terlahir dan mati dalam air;
terlahir dan mati didalam kotoran.
4.
(ORANG
BIJAK)
Ada tiga ciri orang bijak yaitu, selalu
berfikir, berucap dan melakukan tindakan baik. Orang bijak mengalami rasa senang dan gembira dengan tiga cara;
jika orang bijak duduk dalam perkumpulan yang membahas tentang pelanggaran sila
maka orang bijak berfikir hal ini tidak ada padaku dan aku tidak terlibat hal
itu. Inilah jenis rasa senang pertama. ketika
perampok disiksa dan orang bijak melihat berbagai macam siksaan dikenakan
padanya, orang bijak berfikir karena hal ini tidak ada padaku dan aku tidak
terlibat dalam hal itu. Inilah jenis rasa senang kedua. Ketika seorang bijak sedang beristirahat, maka tindakan baik
akan menyelimuti pekirannya. Inilah jenis rasa senang ketiga.
5.
(SURGA)
Begitu besar kebahagiaan dialam surga
sehingga sangat sulit untuk menemukan perumpamaan kebahagiaan dialam neraka.
Setelah Yang Terberkahi memberikan penjalasan tentang itu, lalu Yang Terberkahi
memberikan perumpamaan tentang kebahagiaan surga, yaitu memberikan perumpamaan tujuh harta dan empat jenis keberhasilan yang dapat memberikan rasa senang dan
kegembiraan. Tujuh harta; Harta roda
yaitu harta yang menjelaskan tentang seorang raja diantara para raja dari
seluruh penjuru dunia, dan selalu berputar dan dimana roda itu berhenti maka
disitulah seorang raja dihormati oleh para penguasa tempat dimana roda itu
berhenti. Dan bukan hanya disatu tempat tetapi dari seluruh penjuru raja ini
dihormati oleh para raja lainnya. Harta gajah yaitu seekor gajah dari
bibit unggul yang elok berwarna putih yang mampu mrngantarkan raja pemutar roda
mengelilingi seluruh bumi sampai ketepi samudera dan pulang tepat pada
waktunya. Harta kuda yaitu seekor
kuda putih dengan kepala hitam mengkilat yang mampu mrngantarkan raja pemutar
roda mengelilingi seluruh bumi sampai ketepi samudera dan pulang tepat pada
waktunya. Harta permata yaitu harta
permata dari air murni dengan cahaya yang menyebar satu yojana penuh dan mampu
menerangi kegelapan ketika malam hari. Harta
perempuan yaitu harta yang muncul diahadapan raja pemutar roda dengan paras
cantik, elok, dan anggun dan melampaui keelokan manusia. Harta perempuan selalu
setia kepada raja pemutar roda. Harta
pengurus yaitu seorang pengurus dengan mata dewa yang terlahir akibat
perbuatan bajik yang dilakukan dimasa lampau yang selalu membuat raja pemutar
roda menjadi puas dengan pelayanannya. Harta
penasihat yaitu penasihat yang mampu membuat raja pemutar roda melakukan
apa yang seharusnya dilakukan dan tidak melakukan apa yang seharusnya tidak
dilakukan.
Empat jenis sukses; raja pemutar roda memiliki
paras tampan, rupawan, anggun dan memiliki paras luar biasa melampaui manusia
biasa. Inilah jenis sukses pertama. hidup
dan bertahan lama melampaui manusia biasa. Inilah jenis sukses kedua. Terbebas dari penyakit dan
penderitaan. Inilah jenis sukses ketiga.
Disayangi dan disenangi oleh para brahmana dan perumah tangga. Inilah jenis
sukses keempat.
Rasa senang dan kebahagiaan yang dimiliki
oleh raja pemutar roda karena memiliki tujuh harta dan empat jenis kesuksesan
tidak ada artinya dibandingkan kebahagiaan surga. Inilah penyempurnaan lengkap
dari kualitas orang bijak.
0 komentar:
Posting Komentar