SUSUNAN ACARA HARI
KATHINA
01.
NAMAKARA GATHA
02.
ARADHANA TISARANA PABCASILA
03. PERSEMBAHAN DANA
KEPADA BHIKKHU SAVGHA
04. GATHA PADA
BULAN KATHINA
05. ARADHANA DEVATA
06. PEMBACAAN SARANIYADHAMMA SUTTA
07. PEMBACAAN BAIT-BAIT
NIDHIKHANDA SUTTA
08. MEDITASI
09. ARADHANA DHAMMADESANA
10. PEMBERKAHAN OLEH
BHIKKHU SAVGHA
11. PATTIDANA
12. NAMAKARA GATHA
01. NAMAKARA GATHA
(Dipimpin oleh pemimpin kebaktian)
ARAHAM SAMMASAMBUDDHO BHAGAVA
BUDDHAM BHAGAVANTAM ABHIVADEMI
SVAKKHATO BHAGAVATA DHAMMO
DHAMMAM NAMASSAMI
SUPATIPANNO BHAGAVATO
SAVAKA SAVGHO
SAVGHAM NAMAMI
02. ARADHANA TISARANA PABCASILA
(Dibaca bersama-sama)
MAYAM BHANTE,
TISARANENA SAHA
PABCASILANI YACAMA
DUTIYAMPI MAYAM BHANTE
TISARANENA SAHA
PABCASILANI YACAMA
TATIYAMPI MAYAM BHANTE
TISARANENA SAHA
PABCASILANI YACAMA
(Selanjutnya, umat mengikuti kata-kata
yang diucapkan oleh bhikkhu Savgha)
03. PERSEMBAHAN DANA KEPADA BHIKKHU SAVGHA
(Dilakukan secara tertib dan teratur sesuai
dengan urutan tempat duduk)
04. GATHA PADA
BULAN KATHINA
(Dibaca bersama-sama)
NAMO TASSA
BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMASAMBUDDHASSA
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO
SAMMASAMBUDDHASSA
IMAM
BHANTE/
SAPPARIVARAM
CATUPACCAYADDUSSAM SAVGHASSA ONOJAYAMA/
SADHU
NO BHANTE/
SAVGHO
IMAM SAPPARIVARAM CATUPACCAYADDUSSAM PATIGGANHATU/
PATIGGAHETVA CA
IMINA DUSSENA CATUPACCAYADDUSSAM
ATTHARATU/
AMHAKAM DIGHARATTAM HITAYA
SUKHAYA/
Terpujilah Sang Bhagava, Yang
Mahasuci/ Yang telah Mencapai Penerangan Sempurna (3x)/
Bhante/
kami mempersembahkan empat kebutuhan pokok dan segala
perlengkapannya kepada bhikkhu Savgha/
Semoga bhikkhu Savgha sudi menerima
semua persembahan kami ini/
Semoga persembahan ini dapat digunakan
sebaik-baiknya/
sehingga bermanfaat dan mendatangkan
kebahagiaan bagi kami/
untuk selama-lamanya/
05. ARADHANA DEVATA
(Dilakukan oleh bhikkhu Savgha, dan
setelah selesai, umat bersama-sama langsung membacakan terjemahannya)
Semoga semua dewa di alam semesta hadir di
sini/ mendengarkan Dhamma nan agung dari Sang Bijaksana/ yang membimbing umat
ke surga dan ke kebebasan/ Di alam surga dan di alam brahma/ di puncak-puncak
gunung/ di angkasa raya/ di pulau-pulau/ di desa-desa dan kota/ di hutan
belukar/ di sekeliling rumah dan ladang/ Semoga dewa bumi mendekat/ datang
melalui air/ daratan/ ataupun angkasa/ bersama-sama dengan yakkha/ gandhaba dan
naga/ Dan semoga di mana pun mereka berada/ mereka dapat mendengarkan sabda
Sang Bijaksana seperti berikut/:
Sekarang tiba saatnya melihat
Sang Buddha/
Sekarang tiba saatnya
mendengar Sang Dhamma/
Sekarang tiba saatnya
menghormat Sang Savgha/
06. PEMBACAAN SARANIYADHAMMA SUTTA
(Bahasa Palinya hanya dibaca oleh tim pembaca Paritta,
sedangkan terjemahannya dibaca oleh umat bersama-sama)
SAMAGGAKARANO
BUDDHO SAMAGGIYAM
NIYOJAKO
SAMAGGAKARANE
DHAMME SARANIYE
ADESAYI
ABBAMABBAM
PIYATAYA SADHINO
GARAVASSA CA
SAVGAHAYAVIVADAYA SAMAGGIYEKATAYA
CA
SAMVATTANTEVA
BHIKKHUNAM DHAMMENA
PATIPAJJATAM
TESAMPAKASAKAM
SUTTAM YAM
SAMBUDDHENA BHASITAM
SUTVANANUKARANENA YATHABUDDHENA
DESITAM
SADHUNAM
ATTHASIDDHATTHAM TAM
SUTTANTAM BHANAMA SE
SARANIYADHAMMA SUTTAM
EVAM
ME SUTAM/
EKAM
SAMAYAM BHAGAVA/
SAVATTHIYAM
VIHARATI/
JETAVANE
ANATHAPINDIKASSA/
ARAME/
TATRA
KHO BHAGAVA BHIKKHU AMANTESI BHIKKHAVOTI/
BHADANTETI
TE BHIKKHU BHAGAVATO PACCASSOSUM/
BHAGAVA
ETADAVOCA/
CHAYIME
BHIKKHAVE DHAMMA SARANIYA PIYAKARANA GARUKARANA/
SAVGAHAYA
AVIVADAYA SAMAGGIYA EKIBHAVAYA SAMVATTANTI/
KATAME
CHA/
IDHA
BHIKKHAVE BHIKKHUNO/
METTAM KAYAKAMMAM
PACCUPATTHITAM HOTI/
SABRAHMACARISU AVI
CEVA RAHO CA/
AYAMPI
DHAMMO SARANIYO PIYAKARANO GARUKARANO/
SAVGAHAYA
AVIVADAYA SAMAGGIYA EKIBHAVAYA SAMVATTATI/
PUNA
CAPARAM BHIKKHAVE BHIKKHUNO/
METTAM VACIKAMMAM
PACCUPATTHITAM HOTI/
SABRAHMACARISU AVI
CEVA RAHO CA/
AYAMPI
DHAMMO SARANIYO PIYAKARANO GARUKARANO/
SAVGAHAYA
AVIVADAYA SAMAGGIYA EKIBHAVAYA SAMVATTATI/
PUNA
CAPARAM BHIKKHAVE BHIKKHUNO/
METTAM
MANOKAMMAM PACCUPATTHITAM HOTI/
SABRAHMACARISU AVI
CEVA RAHO CA/
AYAMPI
DHAMMO SARANIYO PIYAKARANO GARUKARANO/
SAVGAHAYA
AVIVADAYA SAMAGGIYA EKIBHAVAYA SAMVATTATI/
PUNA
CAPARAM BHIKKHAVE BHIKKHU/
YE
TE LABHA DHAMMIKA DHAMMALADDHA/
ANTAMASO
PATTAPARIYAPANNAMATTAMPI/
TATHARUPEHI
LABHEHI APPATIVIBHATTABHOGI HOTI/
SILAVANTEHI
SABRAHMACARIHI SADHARANABHOGI/
AYAMPI
DHAMMO SARANIYO PIYAKARANO GARUKARANO/
SAVGAHAYA
AVIVADAYA SAMAGGIYA EKIBHAVAYA SAMVATTATI/
PUNA
CAPARAM BHIKKHAVE BHIKKHU/
YANI TANI SILANI
AKHANDANI ACHIDDANI ASABALANI AKAMMASANI/
BHUJISSANI
VIBBUPASATTHANI APARAMATTHANI SAMADHISAMVATTANI-KANI/
TATHARUPESU
SILESU SILASAMABBAGATO VIHARATI/
SABRAHMACARIHI AVI
CEVA RAHO CA/
AYAMPI
DHAMMO SARANIYO PIYAKARANO GARUKARANO/
SAVGAHAYA
AVIVADAYA SAMAGGIYA EKIBHAVAYA SAMVATTATI/
PUNA
CAPARAM BHIKKHAVE BHIKKHU/
YAYAM DITTHI
ARIYA NIYYANIKA/
NIYYATI
TAKKARASSA SAMMADUKKHAKKHAYAYA/
TATHARUPAYA
DITTHIYA DITTHISAMABBAGATO VIHARATI/
SABRAHMACARIHI AVI
CEVA RAHO CA/
AYAMPI
DHAMMO SARANIYO PIYAKARANO GARUKARANO/
SAVGAHAYA
AVIVADAYA SAMAGGIYA EKIBHAVAYA SAMVATTATI/
IME
KHO BHIKKHAVE CHA DHAMMA SARANIYA PIYAKARANÄ GARUKARANÄ/
SAVGAHAYA
AVIVADAYA SAMAGGIYA EKIBHAVAYA SAMVATTANTITI/
IDAMAVOCA
BHAGAVA/
ATTAMANA TE
BHIKKHU BHAGAVATO BHASITAM/
ABHINANDUNTI/
SARANIYADHAMMA SUTTAM NITTHITAM
Demikianlah yang telah saya dengar/
Pada suatu ketika Sang Bhagava bersemayam
di Jetavana Arama/ yang didirikan oleh Anathapindika di kota Savatthi/
Pada kesempatan itu/ Sang Bhagava memanggil
para bhikkhu/
“Duhai, para bhikkhu”/ Para bhikkhu datang menghadap/ dan
kemudian Sang Bhagava bersabda/:
“Duhai, para bhikkhu/ terdapat enam Dhamma yang bertujuan
agar kita saling mengingat/ saling mencintai/ saling menghormati/ saling
menolong/ saling menghindari percekcokan/ yang akan menunjang kerukunan/
persatuan/ dan kesatuan”/
“Duhai, para bhikkhu/ bhikkhu di dalam Buddhasasana ini/
memancarkan cinta kasih dalam perbuatan/ terhadap mereka yang menjalankan
kesucian/ baik di depan mau pun di belakang mereka/ Hal ini akan menunjang
tujuan agar saling mengingat/ saling mencintai/ saling menghormati/ saling
menolong/ saling menghindari percekcokan/ yang akan menunjang kerukunan/
persatuan/ dan kesatuan”/
“Duhai, para bhikkhu/ masih ada lagi/ yaitu/ bhikkhu di
dalam Buddhasasana ini/ memancarkan cinta kasih dalam ucapan/ terhadap
mereka yang menjalankan kesucian/ baik di depan maupun di belakang mereka/ Hal
ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat/ saling mencintai/ saling
menghormati/ saling menolong/ saling menghindari percekcokan/ yang akan
menunjang kerukunan/ persatuan/ dan kesatuan”/
“Duhai, para bhikkhu/ masih ada lagi/ yaitu/ bhikkhu di
dalam Buddhasasana ini/ memancarkan cinta kasih dalam pikiran/ terhadap
mereka yang menjalankan kesucian/ baik di depan maupun di belakang mereka/ Hal
ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat/ saling mencintai/ saling
menghormati/ saling menolong/ saling menghindari percekcokan/ yang akan
menunjang kerukunan/ persatuan/ dan kesatuan”/
“Duhai, para bhikkhu/ masih ada lagi/ yaitu/ satu hal
yang telah diperoleh dengan benar/ dana makanan/ yang diperoleh dengan
menerimanya di rumah umat atau di vihara/ Dana makanan
itu diterima sebagai milik bersama/ kemudian dibagikan pada sesama yang
menjalankan Sila dan kesucian/ Hal ini akan menunjang tujuan agar
saling mengingat/ saling mencintai/ saling menghormati/ saling menolong/ saling
menghindari percekcokan/ yang akan menunjang kerukunan/ persatuan/ dan
kesatuan”/
“Duhai, para bhikkhu/ masih ada lagi/ yaitu/ mereka yang
bersama-sama melaksanakan Sila dengan baik/ Hal
ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat/ saling mencintai/ saling
menghormati/ saling menolong/ saling menghindari percekcokan/ yang akan
menunjang kerukunan/ persatuan/ dan kesatuan”/
“Duhai, para bhikkhu/ masih ada lagi/ yaitu/ mereka yang
mempunyai pandangan yang sama/ Hal ini akan menunjang tujuan agar saling mengingat/
saling mencintai/ saling menghormati/ saling menolong/ saling menghindari
percekcokan/ yang akan menunjang kerukunan/ persatuan/ dan kesatuan”/
“Duhai, para bhikkhu/ enam Dhamma ini akan menunjang
tujuan agar saling mengingat/ saling mencintai/ saling menghormati/ saling
menolong/ saling menghindari percekcokan/ yang akan menunjang kerukunan/
persatuan/ dan kesatuan”/
Sesudah Sang Bhagava selesai
berkhotbah/ para bhikkhu gembira dan senang hati/
07. PEMBACAAN
BAIT-BAIT NIDHIKANDA SUTTA
(Dibaca
bersama-sama dan tidak diterjemahkan, mohon diperhatikan tanda-tanda
bacaannya!)
NIDHIM
NIDHETI PURISO
GAMBHIRE
ODAKANTIKE
‘ATTHE KICCE
SAMUPPANNE
ATTHAYA
ME BHAVISSATI
(bait
1)
TAVA
SUNIHITO SANTO
GAMBHIRE
ODAKANTIKE
NA SABBO
SABBADA EVA
TASSA TAM
UPAKAPPATI
(bait
3)
YASSA DANENA
SILENA
SAMYAMENA
DAMENA CA
NIDHI
SUNIHITO HOTI
ITTHIYA
PURISASSA VA
(bait
6)
CETIYAMHI VA SAVGHE
VA
PUGGALE
ATITHISU VA
MATARI
PITARI VA PI
ATHO JETTHAMHI
BHATARI
(bait
7)
ESO NIDHI
SUNIHITO
AJEYYO ANUGAMIKO
PAHAYA
GAMANIYESU
ETAM ADAYA
GACCHATI
(bait
8)
08. MEDITASI
(Diawali dengan perenungan arti bait-bait
Nidhikanda Sutta yang dibacakan oleh pemimpin kebaktian)
Walaupun harta seseorang ditimbun
dalam-dalam di dalam sumur/
dengan berpikir/: “Bila suatu saat timbul
kebutuhan mendadak/
maka harta yang disimpan itu dapat
dipergunakan/
Meskipun hartanya ditimbun dalam-dalam di
dalam sumur/
samasekali hal itu tidak akan mencukupi
semua kebutuhannya/
untuk selama-lamanya/
Namun/ bila gemar berdana dan memiliki
moral yang baik/
dapat menahan nafsu serta mempunyai
pengendalian diri/
ini adalah timbunan harta yang paling baik/
bagi seorang wanita maupun pria/
Harta tersebut dapat diperoleh dengan
berbuat kebajikan/
kepada cetiya-cetiya atau Savgha/
kepada orang lain atau kepada tamu/
kepada ibu dan ayah/ atau kepada orang yang
lebih tua/
Inilah harta yang disimpan paling sempurna/
tidak mungkin hilang/ tidak mungkin
ditinggalkan/
walaupun suatu saat akan meninggal/
harta ini akan tetap dibawanya/
09. ARADHANA DHAMMADESANA
(Dibaca
bersama-sama, dan mohon diperhatikan tanda-tanda bacaannya!)
BRAHMA CA LOKADHIPATI SAHAMPATI
KATABJALI ANDHIVARAM AYACATHA
SANTIDHA SATTAPPARAJAKKHAJATIKA
DESETU DHAMMAM ANUKAMPIMAM PAJAM
10. PEMBERKAHAN
OLEH BHIKKHU SAVGHA
(Umat duduk bersila dengan tangan berabjali)
11. PATTIDANA
(Dibaca
bersama-sama, dan mohon diperhatikan tanda-tanda bacaannya!)
PUBBASSIDANI KATASSA
YANABBANI KATANI ME
TESABCA BHAGINO
HONTU
SATTANANTAPPAMANAKA
YE PIYA GUNAVANTA CA
MAYHAM MATAPITADAYO
DITTHA ME CAPYADITTHA VA
ABBE MAJJHATTAVERINO
SATTA TITTHANTI LOKASMIM
TE BHUMMA CATUYONIKA
PABCEKACATUVOKARA
SAMSARANTA BHAVABHAVE
BATAM YE
PATTIDANAMME
ANUMODANTU TE SAYAM
YE CIMAM NAPPAJANANTI
DEVA TESAM NIVEDAYUM
MAYA DINNANAPUBBANAM
ANUMODANAHETUNA
SABBE SATTA SADA HONTU
AVERA SUKHAJIVINO
KHEMAPPADABCA PAPPONTU
TESASA SIJJHATAM SUBHA
Semoga jasa-jasa yang kuperbuat/
Kini atau di waktu lain/
Diterima oleh semua makhluk di sini/
Tak terbatas/ tak ternilai;/
Mereka yang kukasihi serta berbudi luhur/
Seperti ayah dan ibu/
Yang terlihat dan tidak terlihat/
Yang bersikap netral atau
bermusuhan;/
Makhluk-makhluk yang berada di alam semesta/
Di tiga alam/ empat jenis kelahiran/
Terdiri dari lima/ satu/ atau empat
bagian/
Mengembara di alam-alam kelahiran;/
Semoga dengan persembahan jasaku ini/
Setelah mengetahui mereka bergembira/
Dan kepada mereka yang tidak mengetahui/
Semoga para dewa memberitakannya;/
Berkat jasa-jasa yang kupersembahkan ini/
Yang membawa kegembiraan/
Semoga semua makhluk selamanya/
Hidup bahagia/ bebas dari kebencian/
Semoga mereka mendapatkan jalan kedamaian/
Semoga cita-cita luhur mereka tercapai/
Sadhu! Sadhu! Sadhu!
12. NAMAKARA GATHA
(Merupakan terjemahan Namakara gatha dan dibaca
bersama-sama)
Sang Bhagava/ yang
Mahasuci/ yang telah mencapai Penerangan Sempurna/
Aku bersujud di hadapan Sang Buddha/ Sang
Bhagava/
Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Sang
Bhagava/
Aku bersujud di
hadapan Dhamma/
Sangha siswa Sang
Bhagava telah bertindak sempurna/
Aku bersujud di hadapan Savgha/
13. SELESAI
———————————————
0 komentar:
Posting Komentar